Sabtu, 24 September 2016

GEOLOGI DAN BUMI



                                         
                                            GEOLOGI DAN BUMI


                                                                 (Gambar 1. Bumi)
Kata geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos dan logos, "geos" yang artinya bumi dan "logos" yang artinya ilmu. Jadi Geologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bumi baik itu bentuk, struktur, komposisi, sifat fisik, sejarah dan proses pembentuknya.Orang yang mempelajari geologi di sebut Geologist, yang bertugas untuk melakukan penelitian mengungkap misteri-misteri yang belum dipecahkan,meliputi proses- proses yang berkaitan dengan material-material yang membentuk planet ini.


(Gambar 2. Litosfer, hidrosfer,biosfer dan atmosfer)

      Bumi dikelilingi oleh hidrosfer, biosfer dan atmosfer. Hidrosfer merupakan lapisan air yang berada di permukaan bumi. Hidrosfer termasuk sungai, danau, laut, tanah basah, uap air,air tanah, dan juga air yang membeku dan gletser.Atmosfer adalah lapisan bumi berupa gas-gas yang sebagian besar terdiri atas Nitrogen (78 %) dan Oksigen (20 %). Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan diantaranya terdapat ozon yang berperan dalam filtrasi sinar ultraviolet yang masuk ke dalam bumi. Biosfer adalah lapisan zona kehidupan di permukaan bumi. Sementara Litosfer adalah lapisan terluar atau sebagai kulit bumi yang kaya akan aluminium dan silikat.



Gambar 3. A fossilsed fish (Virtual Fossil Musseum)

Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah membeku atau dapat dikatakan membatu. 
Seorang Geologist yang mempelajari fosil disebut Paentologis, para Paentologis meneliti tentang sejarah kehidupan berdasarkan penelitian pada fosil tersebut.

       Di permukaan bumi, terjadi dua proses alam yaitu proses internal dan proses eksternal (permukaan). Proses Internal adalah proses yang memberi bentuk terhadap permukaan bumi dan bersifat membangun. Contohnya seperti pembentukan gunung, erupsi gunung berapi, logsor dan lain sebagainya. Sementara proses eksternal (permukaan) adalah proses yang merusak permukaan bumi. Contohnya seperti pembentukan Grand Canyon yang terkikis oleh air. Faktor eksternal biasanya disebabkan oleh pelapukan, erosi, angin, dan air.

                                         Uniformitarisme Vs Katastropisme

      Uniformitarisme adalah teori yang dikemukakan oleh James Hutton yang menyatakan bahwa perubahan geologi terjadi pada periode waktu lampau melalui peristiwa yang tidak berasa atau bisa dikatakan berlangsung lambat. Ide teori Uniformitarisme dikenal dengan " The present is the key to the past ".Sementara  Katastropisme adalah teori yang dikemukakan oleh William Whewell yang menyatakan bahwa perubahan geologi itu berlangsung sebaliknya yaitu cepat. Dia menulis bahwa geologi masa lampau bisa mengalami serangan hebat dan bencana (catastrophic). Bencana itu merubah permukaan bumi secara cepat . Sehingga kedua teori ini sangatlah bertolak belakang dan mereka saling berpegang teguh atas kepercayaan yang mereka anut.
     Kini, para ahli geologi sependapat dan menyatakan bahwa kedua teori itu benar, karena sudah dibuktikan kebenarannya bahwa kedua teori ini baik teori uiformitarisme dan katastropisme terjadi di muka bumi ini.
Contoh Teori Uniformitarisme adalah perpindahan Amerika utara ke barat yang sangat lambat sekitar 8 cm pertahun.Sementara contoh Teori Katastropisme yaitu meteoroit raksasa yang menghantam bumi yang mengkibatkan kerusakan dipermukaan bumi baik di bagian bumi utara maupun selatan.

 
                     (Gambar 4. Skala Geologi)

     Para ahli geologi memperkirakan usia bumi sekitar 4,6 juta tahun yang di bagi dalam unit-unit terpanjang dalam skala geologi.

        
                     
                        (Gambar 5. Formation the solar system)
    Banyak teori yang mengemukakan tentang terbentuknya tata surya. Suatu hipotesis tentang tata surya berdasarkan perilaku debu dan gas di jagad raya. Teori ini di sebut teori awan debu. Teori ini menceritakan bahwa pada waktu lampau terdapat awan besar, menyebar dan membeku dari gas yang berotasi lambat di jagad raya. Adanya gravitasi mengakibatkan partikel debu dan gas tertarik ke bagian pusat awan membentuk bola. Ketika proses kondensasi berlanjut, awan berotasi lebih cepat dan bola berubah bentuk menjadi cakram.Gas-gas di bagian luar cakram memadat membentuk agregat-agregat kecil. Partikel-partikel di bagian luar terpecah membentuk gumpalan-gumpalan kecil dan membentuk bola berukuran kecil yang di sebut dengan planetesimal. Planetesimal-planetesimal kemudian bergabung membentuk planet besar termasuk bumi.
Banyak teori yang mengemukakan tentang terbentuknya tata surya. Suatu hipotesis tentang tata surya berdasarkan perilaku debu dan gas di jagad raya. Teori ini di sebut teori awan debu. Teori ini menceritakan bahwa pada waktu lampau terdapat awan besar, menyebar dan membeku dari gas yang berotasi lambat di jagad raya. Adanya gravitasi mengakibatkan partikel debu dan gas tertarik ke bagian pusat awan membentuk bola. Ketika proses kondensasi berlanjut, awan berotasi lebih cepat dan bola berubah bentuk menjadi cakram.Gas-gas di bagian luar cakram memadat membentuk agregat-agregat kecil. Partikel-partikel di bagian luar terpecah membentuk gumpalan-gumpalan kecil dan membentuk bola berukuran kecil yang di sebut dengan planetesimal. Planetesimal-planetesimal kemudian bergabung membentuk planet besar termasuk bumi.

                                                               Tata surya Modern



(Gambar 6.Solar System)


    Tata surya yang kita ketahui yaitu matahari dan 8 planet yang mengitarinya. Planet yang dekat dengan matahari di sebut planet Terrestrial karena memiliki sifat seperti bumi yang terdiri dari planet merkurius, venus, bumi dan mars . Sementara planet yang agak jauh dari matahari di sebut planet Jovian, yang terdiri dari planet jupiter,saturnus, uranus dan neptunus.
Lapisan Permukaan Bumi


(Gambar 7. Internal Structure of The Earth)

       Secara terstruktur bumi mempunyai lapisan sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) lapisan ini menempati bagian paling luar. Tersusun dari material-material padat yang kaya akan silikat dan magnesium.
2. Selimut bumi (mantel) ini dibagi menjadi 3 lapisan yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer merupakan kulit bumi bagian luar, tebal lapisan ini mencapai 70 km dan merupakan batuan penyusun kulit bumi.Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar2.900km dan merupakan lapisan batuan padat.Mesosfer merupakan lapisan yang lebih berat dan tebalnya mencapai 2400 sampai 2.750 km.
3. Inti bumi (core) merupakan bagian bumi paling dalam yang penyusun utamanya adalah besi dan nikel. Lapisan ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang merupakan pusat bumi. Inti dalam terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat celcius.

     Perubahan bumi berubah secara frekuentif dan dramatis dalam sejarah yang panjang. Komposisi atmosfer dan iklim berubah, bencana terjadi di mana-mana, erusi gunung berapi, gempa bumi dan serangan meteor menghantam bumi ini.
    Dari sinilah peran geologist sangat di butuhkan untuk menjaga bumi ini dari berbagai kemungkinan bencana yang akan melanda bumi ini.Tugas seorang geologist juga mempelajari berbagai sifat bencana alam di antaranya seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung berapi, dan lain sebagainya. Para ahli geologi dapat memperkirakan bagaimana cara untuk menghindari bencana alam tersebut.

Referensi :


Nani Mardiani H
471416003
Geologi dan Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar