GEMPA BUMI
Gempa Bumi
adalah suatu getaran atau goncangan akibat
pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi yang menciptakan gelombang seismik.
Courtesy extremescience
Gempa bumi yang tercatat terbesar di dunia adalah gempa di Chili, yang terjadi pada tahun 1960. Gempa bumi sebesar 9,5 SR ini menelan 1,665 korban jiwa. Ribuan orang terluka dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini
mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana
energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana
energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar lempeng
pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.
Pernah merasakan gempa? Sebetulnya apa yang menyebabkan gempa tersebut ?
Pernah merasakan gempa? Sebetulnya apa yang menyebabkan gempa tersebut ?
Kebanyakan gempa
bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu, kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter)
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter . Gelombang gempa merambat dari hiposenter ke patahan sesar fault rupture. Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shallow earthquake), sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam (deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain).
Sesar Bumi (Earth Fault)
Sesar (fault) adalah celah pada kerak bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal fault) . Bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse fault). Bila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip fault).
Sesar normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan vertikal (vertical displacement), sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal displacement).
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter)
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter . Gelombang gempa merambat dari hiposenter ke patahan sesar fault rupture. Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shallow earthquake), sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam (deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain).
Sesar Bumi (Earth Fault)
Sesar (fault) adalah celah pada kerak bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal fault) . Bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse fault). Bila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip fault).
Sesar normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan vertikal (vertical displacement), sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal displacement).
Jenis-jenis
Gempa Bumi
-
Berdasarkan Penyebabnya :
Menurut
penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Gempa Vulkanik
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung api, disebut gempa vulkanik. Contohnya: gempa yang terjadi di gunung bromo, gempa di gunung Una-Una, dan gempa di gunung krakatau.
b. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zona penunjan. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat. Contoh, gempa di Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
c. Gempa runtuhan
Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya disebut gempa runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
-
Berdasarkan Kedalamannya :
a. Gempa
bumi dalam
Gempa bumi
dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
(pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di
dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
b. Gempa
bumi menengah
Gempa bumi
menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai
300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
c. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi
dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km
dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Parameter Gempabumi
- Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
- Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
- Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
- Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Karakteristik Gempabumi
- Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
- Lokasi kejadian tertentu
- Akibatnya dapat menimbulkan bencana
- Berpotensi terulang lagi
- Belum dapat diprediksi
- Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
Gelombang gempa bumi
gelombang gempa bumi dibagi menjadi dua yaitu gelombang badan dan gelombang
permukaan.
Gelombang
badan menjalan melalui interior bumi dari titik pusat gempa bumi yang disebut
sebagai hipocenter. Proyeksi hiposenter ke permukaan bumi disebut dengan
epicenter. Selama gempa terjadi, gelombang badan membawa energi dari fokus ke
permukaan.
Gelombang badan dibagi menjadi dua yaitu gelombang Primer dan
Gelombang Sekunder.
Gelombang P merupakan gelombang longitudinal, yang
dimana arah pergerakannya sejajar dengan arah rambatannya. Keceptana gelombang
dapat mencapai 4-6 km/det, tergantung dari sifat batuanyang dilaluinya.
Gelombang ini merupakan gelombang yang paling cepat sampai di stasiun seismik
dibandingkan dengan gelombang lain dan dapat merambat melalui medium padat,
cair, dan gas.
Gelombang
S merupakan gelombang transversal, dimana arah pergerakannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Kecepatan gelombang ini mencapai 3-4 km/det. Cepat rambat
gelombang ini lebih lambat dari gelomban P.
Gelombang
permukaan adalah gelombang yang rambatannya hanya melalui kerak bumi dengan
fekuensi lebih rendah disbanding gelombang badan. Gelombang permukaan dibagi
menjadi 2 gelombang yaitu gelombang Love dan gelombang Rayleigh.
Gelombang love terbentuk karena interferensi konstruktif dari
pantulan-pantulan gelombang seismik pada permukaan bebas. Cepat rambat
gelombang ini adalah 2 ¾ km/det. Pergerakan partikel gelombang love sejajar
dengan permukaan tetapi tegak lurus dengan arah rambatnya. Gelombang love lebih
cepat sampai di stasiun seismic dibanding dengan gelobang Rayleigh.
Gelombang Rayleigh adalah gelombang yang lintasan gerak partikelnya
menyerupai ellips. Dihasilkan oleh gelombang datang P dan gelombang S yang
berinteraksi pada permukaan bebas dan merambat sejajar dengan permukaan
tersebut. Gerakan partikelnya ke belakang (bawah maju atas mundur) dan
gelombang ini menjalar melalui permukaan media yang homogen. Gelombang Rayleigh
merambat dengan kecepatan sekitar 2 ¼ mil sehingga menimbulkan efek gerakan
tanah yang sirkuler dan hasilnya tanah akan bergerak naik turun seperti ombak
di laut.
Dibawah ini ada beberapa akibat bencana gempa bumi dan tsunami terhadap lingkungan :
1. Longsor
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen.
Hentakan gempa dan bergoyangnya tanah menyebabkan keluarnya tanah dan
massa batuan yang menyebabkan tanah longsor, lumpur, dan longsornya batuan di
atasnya. Semua ini mendorong terjadinya kerusakan dan kerugian pada kehidupan
di muka bumi ini.
2. Kerusakan bangunan
Gelombang pada gempa bumi menyebabkan lapisan tanah bergerak, menggoyangkan
bangunann gedung dan menyebabkan kontruksi bangunan menjadi tidak kokoh atau
kerangka bangunan menjadi lemah, bahkan sebagian atau keseluruhan bangunan
menjadi runtuh.
Bergoyangnya lapisan tanah juga melemahkan tanah dan bahan material fondasi
dibawah kerangka bangunan serta bisa menyebabkan perubahan yang dramatis dalam
susunan tanah halus dan tanah jenis berbutir/pasir selama terjadinya gempa,
tanah jenuh yang berpasir menjadi seperti cairan lumpur. Proses nya disebut
pencairan. Proses pencairan menyebabkan kerusakan pada material fondasi tanah
dan kerangka bangunan menjadi lemah.
3. Banjir
Gempa bumi juga bisa menyebabkan air dalam sebuah waduk atau danau mengalir
k berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar. Air yanga mengalir dalam jumlah
besar tersebut akan memenuhi sungai-sungai dibawahnya akibat rusaknya danau
atau jebolnya waduk akibat gempa..
4.
Kebakaran
Akibat gempa yang lain adalah kebakaran. Bencana susulan ini biasanya
terjadi didaerah pemukiman padat penduduk maupun gedung bertingkat, hal itu
disebabkan oleh bahan bangunan gedung, bahan material apartemen maupun
permukiman padat penduduk yang digunakan.
Jika bahan tersebut sangat rentan terhadap api, kebakaran bisa terjadi.
Kebakaran bisa pula karena putusnya aliran listrik tiba-tiba sehingga terjadi
percikan api atau meledaknya tabung gas dan pipa gas karena bocor setelah
terjadinya gempa.
5. Polusi udara
Kebakaran karena rusaknya installasi bangunan mengakibatkan tercemarnya
udara karena meningkatnya gas karbondioksida CO2
6. Perubahan struktur
tanah dan batuan
Dengan adanya getaran serta gerakan yang disebabkan oleh tenaga endogen
maka struktur tanah akan berubah dan mengalami kerusakan
7. Krisis air bersih
Getaran dan goncangan besar karena gempa mengakibatkan aliran-aliran sungai
bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak.
8. Tsunami
Selain itu gempa bumi juga dapat mengakibatkan tsunami. Gelombang tsunami
disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik yang dahsyat di dasar laut atau
hiposentrumnya dibawah dasar laut. Gempa tersebut terjadi karena adanya gesekan
lempeng litosfer.
9. Degradasi lahan dan
kerusakan bentang lahan
Rusaknya
struktur tanah dan terkikisnya lapisan tanah yang disebabkan oleh gempa dan
tsunami akan berdampak bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Degradasi lahan akan mengakibatkan penurunan produktivitas,
migrasi, ketidakamanan pangan, bahaya bagi sumberdaya dan ekosistem dasar,
serta kehilangan biodiversitas melalui perubahan habitat baik pada tingkat
spesies maupun genetika.
Selain itu degradasi lahan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya berupa
meningkatnya angka kemiskinan.
1 Hilangnya
makhluk hidup dan munculnya penyakit
Bencana gempa dan tsunami menghilangkan nyawa manusia tumbuhan dan
hewan akibat tertimpa runtuhan serta tersapu oleh gelombang air yang besar.
Beberapa jenis keanekaragaman hayati terancam akan menyebabkan perubahan pada
komposisi dan penyebaran geografis ekosistem.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sedangkan
habitatnya akan terdegradasi. Spesis yang tidak dapat beradaptasi akan terancam
punah. Pada wilayah pantai rusaknya ekosistem pantai seperti terumbu karang,
serta hutan bakau bahkan usaha tambak nelayan dan pemukiman. Rusaknya lahan
pertanian akan menyebabkan kerawanan pangan, kemiskinan dan penyakit.
Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan, terutama di
negara berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak memadainya
air, sanitasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi
akan mudah berkembang dan menyebar.
Prediksi
gempa bumi terdiri dari prediksi jangka panjang dan prediksi jangka pendek. Prediksi
jangka panjang, yaitu memprediksikan kemungkinan gempa bumi akan terjadi pada
daerah yang rawan terjadi gempa dibandingkan dengan daerah jarang terjadi
gempa, misalnya di daerah yogyakarta sering terjadi gempa maka daerah sekitar
yogyakarta tersebut akan terjadi gempa terus. Dan prediksi janga pendek yaitu prediksi
sebelum gempa bumi terjadi, ada satu getaran-getaran kecil yang dapat menjadi
signal akan terjadinya gempa bumi, namun prediksi jangka pendek berselang
sangat cepat hanya beberapa detik sehingga sulit di antisipasi.
Sumber :
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-_Tsunami/Gempabumi.bmkg
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://ips-web-id.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-gempa-bumi-dan-faktor-faktor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar